Sabtu, 21 Desember 2013

 

asal-usul hari ibu dan beberapa fakta yang menyelubung HARI IBU


Pertama, hari ibu ini dipercaya bermula karena adanya budaya masyarakat Yunani kuno yang suka merayakan hari ini setiap musim semi untuk menghormati Rhea, ibu para dewa.

Kedua, bahasa Yunani untuk kata ‘meter’ ,ibu dari segala satuan. dan juga bahasa sanskerta ‘mantra’ bukan hanya berarti ‘ukuran’ tapi juga ibu.

Ketiga, Peringatan Hari Ibu di Indonesia diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Keempat, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu yang telah melahirkan kita ke dunia.

Kelima, adapun penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Keenam, misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Ketujuh, pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung. Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kedelapan, penetapan Hari Ibu juga diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Kesembilan, pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan untuk dibuatnya sebuah monumen, setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Kesepuluh, di belahan dunia lainnya, peringatan Hari Ibu bukan tanggal 22 Desember. Di Amerika dan 75 negara lainnya, seperti Kanada, Australia, Jerman, Italia, Belanda, Malaysia, Singapura, Jepang, setiap pekan kedua di bulan Mei diperingati sebagai Hari Ibu. Sedangkan di sejumlah negara Eropa dan Timur Tengah, peringatan Hari Ibu jatuh setiap tanggal 8 Maret.

Nah udah tahukan tentang beberapa fakta dan sejarah perayaan Hari Ibu di Indonesia.

Riwayat Ibu-ibu Indonesia Kini
Saat ini seorang ibu tak jarang menjadi tulang punggung keluarga. Banyak para wanita-wanita perkasa diluar sana. Ada yang berprofesi sebagai tukang parkir, ojek keliling, tukang becak, bahkan buruh kasar mengangkut barang-barang berat. Mereka adalah perempuan-perempuan perkasa.
Ada juga wanita-wanita karier yang memiliki anak namun masih sempat untuk memasakan sarapan buat anaknya tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Ibu adalah karunia dari Tuhan yang sangat luar biasa. Maka pantas jika ada pepatah surga ada ditelapak kaki ibu.

Selamat Hari Ibu para wanita-wanita perkasa di seluruh pelosok Nusantara.
Selamat Hari Ibu,
Maaf tak bisa membalas semua cinta kasihmu ibu ...
survived Mother's Day. thanks God you have to send a strong mother for me. :*) @ayuP_8

sumber : anakunsridotcom
goo.gl/qnRRNy